Jalangkote merupakan salah satu penganan yang memang sudah menjadi salah satu ciri khas makanan kecil orang Makassar. Peminatnya pun tidak memandang usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Sehingga menjadikan Jalangkote sebagai salah satu peluang bisnis yang tidak boleh dianggap sepele.
Laporan: Muhajir
———————-
Makassar
Perempuan paruh baya itu masih sibuk melayani pelanggan yang jumlahnya cukup besar. Padahal masih pukul 14.00 WITA, dan waktu berbuka puasa masih lama, kios jalangkotenya sudah diserbu pengunjung.
“Lebih-lebih sebentar sore dek, penuh ini kiosku,” ujarnya sembari memasukkan jalangkote ke dalam 6 dus makanan. Perempuan itu bernama Onni Motolalu (60), Owner kios Jalangkote Salahutu yang beralamat di Jl. Gunung Salahutu, Makassar.
Kata perempuan keturunan Toraja itu, selama bulan Ramadan, kios Jalangkote Salahutu memang sangat ramai pengunjung. Bahkan di bulan Ramadan, Onni dapat meraup kentungan bersih Rp8 juta per hari atau meningkat dua kali lipat dibanding bulan-bulan sebelumnya, yang hanya meraup omzet sampai 4 juta per hari saja.
Maklumlah, Jalangkote Salahutu memang terbilang populer di masyarakat Makassar. Berdiri sejak tahun 1970-an dan diklaim sebagai kios pertama jalangkote di Makassar, nama Jalangkote Salahutu pastinya sudah sangat melegenda. Sehingga, dimanapun masyarakat ingin membeli jalangkote terbaik, pasti salah satu tempat tujuannya adalah jalangkote milik Onni.
Padahal, Onni sendiri tidak menyangka kios jalangkotenya bisa sesukses ini. Ia bercerita bahwa sebelum menikah, ia tinggal menetap di Jl. Sungai Kelara dan senang berjual-jualan didepan rumahnya, salah satu jualannya yaitu jalangkote.
Minat belanja masyarakat pada waktu itu cukup tinggi, dan lambat laun jalangkotenya semakin disukai karena dianggap memiliki rasa yang khas. “Baru setelah menikah, saya ikut suami dan pindah di Jl. Gunung Salahutu. Di sinilah besar jualannya.,” ucapnya.
Dia menjelaskan bahwa selama Ramadan pihaknya memproduksi jalangkote 1.700 biji per hari. “Harganya Rp5.000 satu biji, semua rata. Isinya ada kentang, wortel, toge, daging sapi, laksa dan telur” paparnya.
Lebih lanjut, satu minggu memasuki Idul Fitri, kios ini mampu memproduksi 2000 biji perhari. “Ini tak lepas dari bertambahnya pesanan konsumen. Karena biasa ada juga orang luar Sulawesi yang pesan” ungkapnya.
Sampai saat ini, Kios Jalangkote milik Onni itu sudah memiliki cabang di BTP, Cendrawasih dan Karunrung. Hanya dari kios kecil Onni akhirnya bisa melebarkan sayap Jalangkote Salahutu. Selain terkenal dengan jalangkotenya, kios ini juga menjual Lumpia, Bikang Doang, Nasi Rawon dan Nasi Campur. (*)
sumber http://id.ucnews.ucweb.com
Gara-gara Jalangkote Beromzet Rp120 Juta per Bulan
4/
5
Oleh
Unknown